Download KONTAN Krisis dan Gerakan Occupy Wall Street in PDF
oleh Jennie S. Bev
Gerakan Occupy Wall Street (OWS) telah memasuki fase baru, setelah dua bulan berlangsung dan tersebar ke 1.500 kota di seluruh dunia. Aktivisme yang mengklaim tidak memiliki pemimpin resmi ini telah memperlihatkan "gigi"-nya, paling tidak dengan semakin beraninya para demonstran. Apa sebenarnya pemicu gerakan OWS ini terlepas dari beberapa "mitos" tentangkapitalisme yang salah kaprah, ke mana arah gerakan ini, apa yang sesungguhnya perlu dibenahi dan diperbaiki baik di ASmaupun di negara-negara lain, termasuk Indonesia?
Saat ini, AS mengalami tingkat pengangguran yang tinggi sebesar 10,1%, resesi double dip sedang terjadi, 49 juta orang kekurangan pangan, dan lebih dari 5 juta properti yang akan disita bank masih dalam proses antrean. Sudah 5 juta-6 juta properti disita sejak tahun 2007. Sedangkan populasi dengan kekayaan 1% teratas mengontrol 40% kekayaan keseluruhan dan mengeruk 60% dari penghasilan 90-an persen sisanya. Jelas terbaca ada masalah dalam distribusi kekayaan yang parah. Di Indonesia, angka mungkin berbeda, namun yang terasa di masyarakat bisa saja serupa, sehingga gerakan serupa dalam skala kecil sudah dimulai.