Download PDF KONTAN Daily Bisnis Minimalistis
oleh Jennie S. Bev
Desain yang ribet bukan berarti berharga mahal, walaupun untuk pangsa pasar tertentu sering diidentikkan demikian. Sebaliknya, desain yang sederhana bukan berarti “murahan.” Di abad ke-21 ini, minimalisme merupakan filosofi yang multi-fungsi dan masuk akal baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbisnis.
Minimalisme dalam desain menjauhkan mata dari kepenatan, dalam berbisnis menurunkan pengeluaran dan meningkatan profit, dalam berkarya memberikan lebih banyak ruang bergerak, dalam kehidupan sehari-hari mengurangi sampah dan menghargai ekologi hijau. Lebih banyak manfaat yang kita dapat dengan meminimalkan konsumsi materi yang tangible, meminimalkan gaya, meminimalkan sumber daya, meminimalkan kepemilikan yang memakan ruang dan biaya perawatan, dan meminimalkan sampah alias waste dari berbagai kegiatan.
Desain yang minimalis memproyeksikan “kelapangan” dan “kejernihan.” Ekspresi “simpel itu indah” di beberapa kultur tertentu, seperti di negara-negara Skandinavia yang terkenal dengan “minimalistic design”-nya yang tercermin dalam produk-produk IKEA dan di Silicon Valley dengan produk-produk Apple, sudah menjadi gaya hidup dan gaya bisnis.