Download PDF KONTAN Daily Pola Pikir dan Andragogi
oleh Jennie S. Bev
Pola pikir alias “mindset” merupakan fondasi dari aktivitas, termasuk aktivitas-aktivitas yang membuahkan produktivitas dan efisiensi. Untuk konsumsi individu, buku-buku self-help sudah cukup banyak yang membahas soal ini. Bagi suatu institusi, “mindset” merupakan fondasi dari kultur organisasi. Misalnya, bagi suatu negara, “mindset” merupakan kultur yang dipopulerkan di masyarakat pada umumnya.
Singapura dengan kiasu mindsetnya memacu produktivitas mengingat nilai seseorang di dalam perusahaan dan masyarakat erat hubungannya dengan prestasi. Demikian pula Jepang. Di Silicon Valley, “nilai” seorang entrepreneur ditentukan dengan keberhasilan dalam mengembangkan startup. Uniknya, atmosfir demikian membangunkan kreativitas dan inovasi optimal.
Didukung dengan penerapan hukum yang baik, seperti anti-trust laws, semestinya mindset ini bisa menjadi fondasi dari pembangunan fisik dan sosial. Sayangnya, di Indonesia pembangunan fisik dan sosial tidak berjalan paralel.
Wealth mindset seperti yang sering disebut-sebut oleh para pakar self-help seperti Dr. Joe Vitale, bisa juga diterapkan dalam institusi, termasuk perusahaan. Namun pelaksanaannya memerlukan kehati-hatian mengingat terlalu banyak yang mengartikannya secara terlalu simplistik.